Jakarta -
Gempa dengan skala besar terjadi di Aceh hari ini pukul
01.36 WIB. Kekuatan gempa 7,1 Skala Richter (SR) disusul 7,6 SR. Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan sempat memasang
peringatan potensi tsunami. Namun syukurlah peringatan itu akhirnya
dicabut. Lantas mengapa terjadi gempa itu?
"Gempa tersebut terjadi di bagian lempeng samudra, yaitu pada Lempeng Australia,
sebelum
lempeng tersebut menghunjam lempeng Benua Eurasia (Sumatera) dekat
dengan outer-rise," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR Sutopo Purwo Nugroho, dalam
pesan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (11/1/2012).
Dia
menuturkan, gempa yang terjadi di kedalaman 10 km itu tidak terjadi pada
zona pertemuan lempeng, sebagaimana kebanyakan gempa yang terjadi di
Sumatra. Mekanisme gempa pada dini hari tadi yaitu sesar geser dan jarak
dari zona pertemuan lempeng yaitu sekitar 100 km. Karena itu tidak
berpotensi tsunami.
"Gempa ini terjadi karena ketika lempeng
samudra berusaha masuk ke bawah lempeng benua, terdapat aktivitas
postseismik yang arahnya berlawanan. Sehingga terdapat akumulasi
regangan di dekat palung laut. Akumulasi ini menghasilkan gempa sesar
geser," papar Sutopo.
Tak lama kemudian terjadi gempa susulan
dengan magnitude kecil, dan sangat sedikit sekali kemungkinan diikuti
gempa besar. "Beberapa gempa jenis ini pernah terjadi di wilayah yang
dekat dengan gempa tadi pagi, dengan mekanisme yang juga mirip,"
imbuhnya.
Gempa dirasakan (MMI) pada skala III-IV di Banda Aceh,
skala II-III di Simelue, skala I-II di Medan, serta skala I-II di
Mandailing Natal.
MMI IV artinya getaran dirasakan di dalam
maupun luar rumah. Saat getaran terjadi, jendela dan pintu serta benda
diam bisa bergetar. MMI V artinya getaran dirasakan lebih keras,
sehingga benda-benda yang bergantungan jatuh dan kaca jendela pecah.
"Meulaboh
merasakan getaran cukup kuat, tetapi tidak ada laporan kerusakan atau
korban yang terjadi. Banda Aceh tenang. Hingga saat ini belum ada
laporan mengenai adanya korban dan kerusakan bangunan. Tim Reaksi Cepat
BNPB dan BPBD terus melakukan pendataan dampak gempa bumi tersebut,"
terang Sutopo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar